ECOTON Bangun Gerakan Citizen Science Bantu Jaga Ekosistem Sungai Balantieng

Bulukumba (11/9) –  Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton Foundation) mengajak 13 komunitas di DAS Balantieng bantu menjaga ekosistem sungai Balantieng melalui gerakan Citizen Science.

Ecoton bangun partisipasi masyarakat dalam melindungi ekosistem sungai (Foto: Ecoton, 2024)

Citizen Science merupakan sebuah pendekatan penelitian dengan melibat masyarakat. Pada kegiatan ini, masyarakat akan ikut serta dalam kegiatan pengumpulan informasi dan analisis data.

Selama dua hari tanggal 10 – 11 September 2024, ECOTON mengadakan kegiatan pelatihan ‘Citizen Science’ di Desa Bulolohe dan Desa Batukaropa. Kegiatan pelatihan Citizen Science meliputi pengujian kualitas air dengan parameter kimia dan fisika, identifikasi biota air, pengujian mikroplastik, pemeriksaan kesehatan habitat sungai dan pelatihan menulis press release.

Pelatihan Citizen Science oleh Ecoton untuk memantau kesehatan sungai Balantieng (Foto: Ecoton, 2024)

Daru Setyorini, Direktur Eksekutif ECOTON mengatakan bahwa kegiatan pelatihan citizen science merupakan langkah awal membangun gerakan ‘Citizen Science’ yang digagas untuk melibatkan partisipasi masyarakat dalam penelitian. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem sungai Balantieng.

“Sehingga 13 komunitas masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini, dari pelajar sampai dewasa lebih akrab dan dekat dengan kondisi sungai Balantieng”. Imbuh Daru

Pemantauan kesehatan sungai melalui Metode Biotilik yang telah dikembangkan Ecoton (Foto: Ecoton, 2024)

Dari kegiatan penelitian sungai pun langsung terlihat data kondisi sungai Balantieng. Titik pengujian berada di Dusun Batukaropa, Desa Batukaropa, Kec. Rilau Ale. Pada identifikasi biota air ditemukan sebanyak 15 jenis biota air sungai. Ditemukan juga mikroplastik jenis fragmen (6 buah), filamen (5 buah) dan fiber (6 buah). Sementara pengukuran fosta 0,1 ppm, PH 6,79, TDS 80 ppm, dan Klorin 0 ppm.

Pengujian Kualitas Air menggunaan alat mutitest bersama masyakarat (Foto: Ecoton, 2024)

Meski menurut pengujian parameter kimia dan fisika masih aman, namun hasil identifikasi biotilik menunjukkan skor 3,5 yang artinya tercemar ringan. Selain itu juga telah ditemukan mikroplastik. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kondisi sungai Balantieng cukup rentan apabila aktivitas pencemaran tidak dihentikan.

Untuk itu gerakan ‘Citizen Science’ dibagun untuk mengatasi ancaman kerusakan sungai Balantieng dan melibatkan masyarakat untuk mempromosikan pengelolaan sungai yang berkelanjutan.

“Gerakan ini sangat bagus sekali, apalagi dengan melibatkan sekolah dan komunitas masyarakat. Pengelolaan sungai memang memang tidak hanya dilakukan pemerintah saja, namun juga perlu partisipasi masyarakat. Pemerintah Bulukumba saat ini sedang merancang peraturan Bupati tentang pembatas plastik sekali pakai untuk mengurangi konsumsi plastik dan bocornya sampah ke sungai”. Tutup Masykur Amin, Kapala Bidang Pengelolaan Sampah DLHK Bulukumba. (*)

Related Posts

Leave a Reply

About Us

Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation) is a foundation focused on the conservation of river ecosystems and wetlands in Indonesia. We conduct scientific research, environmental education, and awareness campaigns to improve water quality and protect biodiversity.

Recent Articles

Kota Probolinggo Darurat Mikroplastik: DLH Kota Probolinggo Gandeng Masyarakat Selamatkan Sungai
October 11, 2024
Support Nina’s Action to Stop Imported Plastic Waste to Indonesia
October 9, 2024
SMA Al-Muslim Sidoarjo Adopsi Sekolah Ekologis Belajar Seru Kenalkan Ekosistem Sungai Bersama Ecoton
October 3, 2024