History

Founded in 1996, Ecoton has been at the forefront of river and wetland conservation in Indonesia. From pioneering research to impactful advocacy, we've dedicated ourselves to protecting and restoring vital ecosystems for a sustainable future

Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan atau dalam bahasa inggris Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton Foundation) berdiri pada tahun 1996 sebagai kelompok studi konservasi lahan basah Program Studi Biologi di UNAIR Surabaya dan berbadan hukum di tahun 2000, karena rasa keprihatinan terhadap permasalahan lingkungan di Jawa Timur khususnya di kali Surabaya. Banyak sekali pencemaran sungai yang terlihat nyata namun tidak ada tindakan apa-apa. Oleh karena ECOTON hadir untuk memulihkan lingkungan sungai agar tidak semakin tercemar.

Ecoton didirikan oleh Prigi Arisandi, M.Si., dan ia telah mendapatkan penghargaan Anugerah Lingkungan Goldman (Goldman Environmental Prize) pada tahun 2011 atas usaha yang luar biasa dalam perlindungan lingkungan dan keberlanjutan, khususnya usaha dalam mengurangi polusi industri di Kali Surabaya. Pada tahun 2013, Ecoton menerima penghargaan Kalpataru. Penghargaan Kalpataru adalah penghargaan tertinggi di Indonesia di bidang lingkungan hidup yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada individu atau organisasi yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup. Penghargaan ini mengakui dedikasi dan upaya ECOTON dalam konservasi ekosistem sungai dan lahan basah di Jawa Timur.

Sejak Ecoton berdiri, Prigi Arisandi, M.Si. menjabat sebagai direktur eksekutif sampai tahun 2022. Saat ini, Ecoton dipimpin oleh Dr. Daru Setyorini, M.Si. sebagai direktur eksekutif sejak tahun 2022, dan telah melebarkan wilayah kerjanya yang berawal fokus pada sungai-sungai dan ekosistem lahan basah di Jawa Timur. Namun, saat ini telah menjamah ke Sungai-Sungai dan Ekosistem lahan basah seluruh Indonesia.

Ecoton yang diwakili oleh Dr. Daru Setyorini, M.Si. menerima penghargaan Kalpataru yang diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2013 (Dokumentasi: Ecoton)

Pada tahun 2022, Ecoton berhasil mengajak partisipasi masyarakat untuk melakukan peningkatan dan pemulihan kualitas air sungai Brantas melalui program “AKSI BRANTAS” yang berhasil menginisiasi 12 komunitas lokal sungai Brantas mulai dari hulu sampai hilir untuk bersinergi dan bersama-sama membentuk garda utama penjaga sungai brantas. Membangun sistem Brantasae yang berkolaborasi dengan berbagai institusi untuk pemulihan kualitas air sungai brantas.

ECOTON berkeyakinan perubahan pengelolaan sungai yang berkeadilan antar generasi hanya akan dapat diraih dengan menempatkan partisipasi masyarakat sebagai ujung tombak perubahan. Masyarakat harus mendapatkan informasi dan porsi yang adil untuk bisa terlibat dalam pengelolaan sumber-sumber air. Untuk mendorong partisipasi masyarakat ECOTON memproduksi informasi-informasi terkait dengan potensi dan ancaram ekosistem sungai dan sumber-sumber air. Informasi ini lahir dari kajian, penelitian, eksplorasi data yang dilakukan ECOTON dengan tenaga peneliti yang profesional.

Terbangunnya sistem informasi dengan peran penting Media Massa seperti Koran, Radio, Televisi, Majalah, dan Media online akan membuat masyarakat mengetahui kondisi pengelolaan sumber air terkini pada gilirannya ECOTON mendorong masyarakat untuk membentuk komunitas-komunitas yang berperan aktif dalam pengawasan dan perencanaan, serta menjadi bagian penting dari pengelolaan sumber-sumber air.

Anak-anak menjadi bagian penting dari perubahan pengelolaan sungai yang berkeadilan antar generasi karena ECOTON meyakini anak adalah korban kerusakan lingkungan sungai yang disebabkan oleh perilaku dan keberpihakan kebijakan pada eksploitasi sumber-sumber air yang destruktif dan merampas hak generasi yang akan datang. Anak-anak bisa membuat perubahan sehingga anak-anak harus disadar tahukan tentang ketidakadilan pengelolaan sungai. Anak-anak harus dilibatkan untuk lebih bertanggung jawab dan berpartisipasi dalam pengelolaan sumber-sumber air.

Visi Kami

“Terwujudnya Kelestarian Keragaman Hayati Dan Keberlanjutan Fungsi Lingkungan Hidup Bagi Manusia, Melalui Pengelolahan Ekosistem Sungai Dan Lahan Basah Yang Berkeadilan Dan Partisipatif”

Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan atau dalam bahasa inggris Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) berkeyakinan perubahan pengelolaan sungai yang berkeadilan antar generasi hanya akan dapat diraih dengan menempatkan partisipasi maasyarakat sebagai ujung tombak perubahan. Masyarakat harus mendapatkan informasi dan porsi yang adil untuk bisa terlibat dalamn pengelolahan sumber-sumber air. Untuk mendorong partisipasi masyarakat Ecoton memproduksi informasi-informasi terkait dengan potensi dan ancaram ekosistem sungai dan sumber-sumber air, Informasi ini lahir dari kajian, penelitian, eksplorasi data yang dilakukan Ecoton dengan tenaga peneliti yang profesional.

Terbangunnya sistem informasi dengan peran penting media massa seperti koran, Radio, Televisi, Majalah, Media online dan Sosial Media akan membuat masyarakat mengetahui kondisi pengelolahan sumber air terkini pada gilirannya ECOTON mendorong masyarakat untuk membentuk komunitas-komunitas yang berperan aktif dalam pengawasan dan perencanaan, serta menjadi bagian penting dari pengelolaan sumber-sumber air.

Anak-anak menjadi bagian penting dari perubahan sungai yang berkeadilan anatar generasi karena Ecoton mnyakini anak adalah korban kerusakan lingkungan sungai yang disebabkan oleh perilaku dan keberhakan kebijakan pada eksplotasi sumber-sumber air yang destruktif dan merampas hak generasi yang akan datang. Anak-anak bisa membuat perubahan sehingga anak -anak harus disadarkan tahukan tentang ketidak displinan pengeelolaan sungai. Anak anak harus di libatkan untuk lebih bertanggung jawab dan berpartisipasi dalam pengelolaan sumber-sumber air.

ECOTON Mengajak Masyarakat Untuk Ikut Terlibat Aktif Melestarikan dan Memulihkan Ekosistem Sungai Melalui Kegiatan :

  • Kajian ilmiah dengan metode paratisipatif
  • Pendidikan generasi muda dan sekolah untuk menjadi bagian dari solusi lingkungan
  • Melahirkan komunitas-komunitas masyarakat yang menjadi pelindung dan pelestari sungai sungai dan sumber air
  • Mendorong perubahan kebijakan agar pro terhadap pengelolaan ekosistem sungai yang berkeadilan antar generasi. Kegiatan utama berfokus pada upaya pemulihan dan pelestarian Kali Brantas