Wujudkan Desa Merdeka Sampah: Mahasiswa KKN UIN Alauddin Survei Komposisi Sampah di Desa Batukaropa

Bulukumba (5/9) – Permasalahan sampah yang ada di kabupaten Bulukumba sudah berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Kapasitas TPA borongmanempa Bulukumba sudah melebihi kapasitas sehingga sampah menggunung di TPA. Hal tersebut disebabkan karena sampah yang masuk belum melalui proses pemilahan dari hulu atau rumah tangga. Selain itu model pengolaan sampah yang di lakukan oleh masyarakat masih dengan cara dibakar atau di buang ke sungai. Temuan kandungan mikroplastik di sungai balantieng dari hasil penelitian yang di lakukan oleh komunitas balantieng warriors SMP negeri 40 dan komunitas peduli sungai KMPS merupakan indikator jika sampah plastik sudah banyak masuk ke sungai balantieng, padahal sungai di manfaatkan oleh masyarakat sebagai air bersih dan juga pertanian.

Mahasiswa UIN Alauddin Melakukan Survei Komposisi Sampah di Desa Batukropa (Foto: Ecoton: 2024)

Sebanyak 9 mahasiswa KKN Angkatan 75 UIN Alauddin Makasar posko 8 Desa Batukaropa bersama dengan yayasan ecoton serta komunitas merdeka sampah desa batukaropa melakukan survey sampah di 80 rumah warga yang tersebar di 5 dusun desa batukaropa. Kegiatan survey sampah yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan sebelumnya bersama dengan DLH kabupaten Bulukumba untuk mewujudkan Desa merdeka dari sampah.

WACS (Waste Analysis and Characterization Study) adalah survei terhadap karakterisasi sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga, kegiatan ini merupakan langkah pertama dalam membangun desa tanpa sampah. Kita perlu memahami komposisi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di desa sebelum memutuskan solusi sampah apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah sampah. Terang, Firly Mas’ulatul Janah peneliti Ecoton.

Antusiasme masyarakat bersama mahasiswa UIN Alauddin melakukan survei karakterisasi sampah untuk menuju desa merdeka dari sampah (Foto: Ecoton, 2024)

Yayasan Ecoton merupakan organisasi yang di bentuk sejak tahun 2000 dan bergerak di bidang lingkungan khususnya permasalahan sungai di Indonesia. Yayasan Ecoton memiliki misi mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga sungai di Indonesia serta mendorong kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sungai terutama masalah pengendalian sampah plastik yang masuk kesungai. Tambah Firly.

Pendataan sampah dilakukan secara door to door oleh mahasiswa UIN Alauddin (Foto: Ecoton, 2024)

Kegiatan survey akan di lakukan selama 7 hari kedepan, dan sekarang sudah masuk hari ke 2 kegiatan survey. Kegiatan survey ini merupakan salah satu program kerja KKN Angkatan 75 yang ditempatkan di desa batukaropa kecamatan Rilau Ale terkait penanganan sampah, kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang kami lakukan. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui jenis sampah yang di hasilkan serta berapa jumlah sampah yang di hasilkan masing masing rumah tangga. Selama dua hari melakukan survey, kami melihat bahwa masyarakat sangat antusias untuk melakukan pemilahan antara sampah organik, daur ulang dan residu. Kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan Habit ( kebiasaan baik ) memilah sampah di rumah masing-masing. Untuk residu nantinya akan bekerjasama dengan DLH bulukumba untuk di kirim ke TPA. Terang Imran, mahasiswa KKN Angakatn 75 UIN Alaudin Makasar. (*)

Related Posts

Leave a Reply

About Us

Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation) is a foundation focused on the conservation of river ecosystems and wetlands in Indonesia. We conduct scientific research, environmental education, and awareness campaigns to improve water quality and protect biodiversity.

Recent Articles

Kota Probolinggo Darurat Mikroplastik: DLH Kota Probolinggo Gandeng Masyarakat Selamatkan Sungai
October 11, 2024
Support Nina’s Action to Stop Imported Plastic Waste to Indonesia
October 9, 2024
SMA Al-Muslim Sidoarjo Adopsi Sekolah Ekologis Belajar Seru Kenalkan Ekosistem Sungai Bersama Ecoton
October 3, 2024