Pelajar SMPN 10 Bulukumba Temukan Mikroplastik di Sungai Balantieng

Bulukumba (7/8) – Mikroplastik telah menjadi ancaman baru yang dihadapi oleh manusia. Beberapa riset penelitian telah mengungkapkan ancaman bahaya mikroplastik bagi manusia dan temuan-temuan partikel mikroplastik di dalam tubuh manusia mulai dari paru-paru, lambung, hati, usus, ginjal, hingga plasenta.

Tim Ecoton melakukan edukasi pengelolaan sampah dan temuan mikroplastik di SMPN 10 Bulukumba (Dok: Ecoton, 2024)

Tidak hanya itu, pencemaran mikroplastik juga telah terjadi di sungai-sungai di Indonesia, salah satunya sungai di Bulukumba – Sulawesi Selatan yakni sungai Balantieng yang menjadi sumber kehidupan masyarakat di sekitar DAS Balantieng. Pengujian mikroplastik di sungai Balantieng dilakukan di Kelurahan Dannuang, kecamatan Ujung Loe positif mengandung mikroplastik dengan jenis Filamen, Fragmen, Foam dan Fiber.

Kondisi sampah yang tidak tekelola di bantaran sungai Balantieng (Dok: Ecoton, 2024)

“Temuan mikroplastik di sungai Balantieng ini bukan yang pertama. Sebab pada kegiatan penelitian kualitas air sebelumnya yang dilakukan di sungai Balantieng bagian tengah juga telah ditemukan mikroplastik. Hasil penelitian ini semakin memperjelas kondisi sungai Balantieng mulai dari bagian tengah hingga hilir cukup memprihantinkan dengan keberadaan mikroplastik. Mikroplastik yang di temukan berasal dari sampah yang tidak terkelola dan di buang sembarangan oleh masyarakat sehingga masuk ke sungai. Terang Amiruddin Muttaqin Peneliti ECOTON.

Selain memberikan pendidikan dan informasi terkait bahaya sampah serta melakukan pemilahan dari rumah. Pemerintah seharusnya juga turut menyediakan fasilitas pendukung pengelolaan sampah bagi masyarakat, atau juga ikut mendorong produsen penghasil sampah yang tidak bisa terdegradasi untuk ikut bertanggung jawab. Tambah Amir.

SMPN 10 Bulukumba temukan mikroplastik di Sungai Balantieng (Dok: Ecoton, 2024)

Kegiatan penelitian ini lakukan oleh SMPN 10 Bulukumba bersama Yayasan Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON). Siswa yang dilibatkan sebanyak 35 orang. Sebelum melakukan penelitian siswa diperkenalkan mengenai ekosistem sungai dan ancaman mikroplastik di sungai.

Kegiatan penelitian kualitas air sungai ini disambut antusias oleh para siswa di SMPN 10 Bulukumba. Salah satu siswa bernama Khaera mufliha (13) mengungkapkan bahwa Ia senang dengan kegiatan penelitian ini, sebab ia merasa bisa belajar secara langsung meneliti di sungai. Tak hanya itu siswa kelas 8 tersebut juga merasa kaget dengan kandungan mikroplastik yang ditemukan. Sebab sebelumnya ia merasa sungainya bersih namun banyak mengandung mikroplastik.

Pengambilan sampel oleh pelajar SMPN 10 Bulukumba di Sungai Balantieng (Dok: Ecoton, 2024)

Selain pengujian mikroplastik, para siswa juga melakukan penelitian dengan parameter Nitrat, Nitrit, Fosfat, Klorin, TDS, PH dan DO. Sementara hasil pengujian menunjukkan bahwa Nitrat 1 ppm, Nitrit 0 ppm, Fosfat 0,6 ppm (melebihi baku mutu yakni 0,2 ppm), Klorin 0 ppm, TDS 30 ppm, PH 7 dan DO 6,4 ppm.

Penelitian kualitas air yayasan Ecoton bersama Pelajar SMPN 10 Bulukumba (Dok: Ecoton, 2024)

“Melalui kegiatan penelitian kualitas air sungai secara langsung, siswa diharapkan dapat merasakan dampak pencemaran terhadap lingkungan dan makhluk hidup, sehingga termotivasi untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian.” Ungkap Bu Erni guru IPA. (*)

Related Posts

Leave a Reply

About Us

Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation) is a foundation focused on the conservation of river ecosystems and wetlands in Indonesia. We conduct scientific research, environmental education, and awareness campaigns to improve water quality and protect biodiversity.

Recent Articles

BBWS Brantas Mlempem, Biang Kerok Maraknya Bangunan di Bantaran Sungai
March 19, 2025
Tanah Bantaran Dicaplok, Ecoton Surati Bupati, DPRD dan BPN Kabupaten Gresik
March 19, 2025
Desa Anrang Deklarasikan Kampung Merdeka Sampah, Punya Banyak Terobosan Perangi Sampah Plastik
March 5, 2025