Jembrana (6/8)– Dalam langkah signifikan menuju keberlanjutan lingkungan, MI Darussalam Jembrana telah menggagas inisiatif zero waste school yang ambisius guna mengurangi penggunaan plastik di lingkungan sekolah. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang hijau dan sehat bagi para siswa.
Insiatif ini lahir sebagai respon kekhawatiran terhadap polemik polusi plastik. MI Darussalam Jembrana berencana melibatkan pendekatan komprehensif dalam pengelolaan sampah, dengan fokus pada pengurangan, penggunaan kembali.
Para siswa, guru, dan staf diberikan edukasi mengenai pentingnya mengurangi sampah plastik. Ecoton digandeng untuk memberikan edukasi dalam menanamkan budaya tanggung jawab lingkungan. Sekolah mendorong penggunaan barang-barang yang dapat digunakan kembali seperti botol air, kotak makan, dan tas belanja. Para siswa dan staf diajak menggunakan alternatif ini untuk menggantikan plastik sekali pakai.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, para siswa diajak menjadi “Detektif Sungai” yang dilatih para ahli dari Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton Foundation) untuk memeriksa kontaminasi mikroplastik di perairan dekat sekolah.
Hasilnya mereka menemukan kontaminasi mikroplastik jenis fiber, filamen, dan fragmen yang berpotensi merusak lingkungan dan memberikan ancaman kesehatan pada masyarakat.
“Plastik sekali pakai termasuk sachet, botol plastik sekali pakai, dan mika yang digunakan untuk membungkus makanan dan minuman dapat melepaskan senyawa kimia racun penyusun plastik serta melepaskan mikroplastik. Senyawa racun plastik dapat mengganggu hormon insulin sehingga berpotensi menyebabkan diabetes melitus” ujar Rafika Aprilianti, Peneliti Ecoton.
Lebih lanjut, Rafika sebagai Kepala Laboratorium Ecoton yang tergabung dalam tim edukasi mikroplastik ke sekolah-sekolah menambahkan “Perlu untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai terutama untuk anak-anak, agar terhindar dari penyakit diabetes dan gagal ginjal yang saat ini sudah banyak ditemui. Hal ini juga dapat diwujudkan dengan menerapkan Zero Waste School dan kantin sehat tanpa sachet di sekolah”
Kepala Sekolah Imam Muzammil menyatakan, “Kami berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi para siswa. Inisiatif zero waste ini adalah langkah penting dalam mengurangi dampak lingkungan kami dan mempromosikan gaya hidup yang lebih hijau dan sehat.”
Menanggapi temuan dari “Detektif Sungai,” sekolah langsung sigap berkoordinasi dengan Ketua Yayasan untuk segera membentuk tim Zero Waste Sekolah. Tim ini siap mengajak siswa menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan mengurangi plastik sekali pakai.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya global untuk mengatasi polusi plastik dan menegaskan peran institusi pendidikan dalam memimpin dengan memberi contoh. MI Darussalam Jembrana berharap dapat menginspirasi sekolah atau institusi lain untuk mengadopsi praktik serupa dan berkontribusi pada lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan.