Temukan Mikroplastik di Sungai Balantieng, KMPS Dirikan Toko Isi Ulang “Lestari” di Desa Anrang

Bulukumba (22/1) –  Komunitas Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) mengadakan acara pembukaan toko isi ulang di Desa Anrang, Kec. Rilau Ale, Kab. Bulukumba. Kegiatan ini dihadiri oleh UNDP Indonesia, GEF SGP, ECOTON, Balang Institute, Bappeda Bulukumba, DLHK Bulukumba, Kepala Desa Anrang, Ketua Penggerak PKK Desa Anrang, dan Karang Taruna Bina Bangsa.

Komunitas Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) dalam launching pembukaan toko isi ulang di Desa Anrang, Kec. Rilau Ale Kab. Bulukumba (Foto: Ecoton, 2025)

Toko isi ulang yang Bernama Lestari adalah toko isi ulang ketiga yang ada di Bulukumba. Toko isi ulang ini diinisiasi oleh komunitas KMPS dan ECOTON. Pada kesempatan ini, pembukaan toko isi ulang “Lestari” diresmikan secara langsung oleh Anton Sri Probiyantono, Senior Programme Manager – UNDP Indonesia, yang bertepatan dengan kunjungannya di Desa Anrang.

Antusiasme masyrakat dalam berkontribusi pengurangan plastik sekali pakai dengan toko isi ulang (Foto: Ecoton, 2025)
Antusiasme masyrakat dalam berkontribusi pengurangan plastik sekali pakai dengan toko isi ulang (Foto: Ecoton, 2025)

Pada sebuah sambutannya, Anton Sri Probiyantono mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi inisiatif toko refill yang dibentuk oleh komunitas KMPS ini. Beliau menyadari bahwa persoalan sampah plastik memerlukan perhatian yang khusus dalam pengelolaannya. Dengan adanya inisiatif ini diharapkan mendorong gaya hidup belanja minim plastik sekali pakai. Selain itu juga dapat menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam aksi ini serta menjadi contoh sebuah pembangunan yang baik dan berkelanjutan.

Kepala Desa Anrang, Ismail, S.Ag menyampaikan rasa senangnya dalam kolaborasi dengan berbagai kelompok untuk mengatasi pencemaran sampah plastik. Dengan adanya toko refill di sungai Balantieng ini, beliau berharap menjadi langkah untuk mencegah sampah plastik yang bocor ke sungai.

Pada tahun 2024, Komunitas KMPS telah menemukan adanya kontaminasi mikroplastik di Sungai Balantieng. Jenis mikroplastik yang ditemukan adalah jenis Filamen dan Fiber. Melalui temuan mikroplastik ini, menjadi indikator bahwa sungai Balantieng telah tercemari oleh sampah plastik. Inilah yang menjadi latar belakang komunitas KMPS berinisiatif membuat toko isi ulang di desa Anrang untuk mencegah adanya mikroplastik di sungai. Sebab desa Anrang, salah satu desa yang dialiri oleh sungai Balantieng.

Warga yang membeli produk harus membawa wadah sendiri untuk mengurangi plastik sekali pakai (Foto: Ecoton, 2025)
Warga yang membeli produk harus membawa wadah sendiri untuk mengurangi plastik sekali pakai (Foto: Ecoton, 2025)

“Seringkali kami menemukan sampah plastik ada di sungai Balantieng, sampah yang sering kami temukan adalah sampah jenis sachet. Ada satu dititik lokasi yang menjadi tempat buangan yakni di dekat jembatan. Meski kami melakukan pembersihan, beberapa hari kemudian sampah plastik itu muncul lagi. Kami pun mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai, namun belum maksimal. Lantas kami sangat antusias sekali ketika ada ide toko isi ulang ini, kami pun tertarik membangun toko isi ulang di desa kami sebagai salah satu solusi dan kampanye untuk mengurangi plastik sekali pakai. setelah beberapa minggu kami persiapkan, akhirnya toko isi ulang kami dibuka pada hari ini” ungkap Siti Nuraisya Basry, Koordinator program Toko Refill “Lestari” – KMPS.

Inisiatif Ecoton dan KMPS dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai didukung oleh DLHK Bulukumba (Foto: Ecoton, 2025)

 

Plt. Kabid Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK Bulukumba, Nasruddin Paguling, S.T. yang hadir dalam kegiatan ini juga turut memotivasi masyarakat untuk ikut terlibat dalam kegiatan pengurangan sampah. Sebab masyarakat juga memiliki tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya. Inisiatif toko isi ulang ini perlu dipertahankan di kembangkan melalui peningkatkan pelayanan dengan harga yang ramah kantong masyarakat.

Ahmad Rizady Ihsan. SEM.Si Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bapperida Bulukumba, menyampaikan inovasi toko isi ulang ini menarik sekali untuk digunakan mengurangi plastik sekali pakai, sebab inovasi ini memiliki sisi bisnis. Meski bukan bisnis yang skala besar sekali namun memiliki dampak terhadap lingkungan. Harapannya pun inovasi ini dapat diikuti oleh komunitas di desa-desa lain. (*)

Related Posts

Leave a Reply

About Us

Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation) is a foundation focused on the conservation of river ecosystems and wetlands in Indonesia. We conduct scientific research, environmental education, and awareness campaigns to improve water quality and protect biodiversity.

Recent Articles

5 Indonesian Tea Bags Contain Microplastics: ECOTON Study Reveals Potential Health Risks
February 5, 2025
Ecoton dan Kader Eco Warriors Gelar Bazar Zero Waste Promosikan Refill Sistem
January 31, 2025
MIN 2 Sidoarjo Siap Jadi Garda Terdepan Penyelamatan Lingkungan
January 31, 2025