Memilah sampah rumah tangga menurut sebagian orang menjadi kegiatan yang tidak wajib dilakukan, padahal memilah sampah dapat mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke ke TPA. Di kabupaten Gresik sendiri sampah masih menjadi masalah utama yang harus diselesaikan. Mengutip dari video yang diunggah oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pada 2 april 2023 melalui laman Instagramnya mengatakan bahwa Sampah menjadi problem global, “sampah ini perlahan harus diatasi bersama, kabupaten Gresik memiliki TPA Ngipik yang telah puluhan tahun menampung sampah masyarakat Gresik dan timbulan sampah ini harus diselesaikan dan dikurangi” tegasnya.
Kampung SIBA KLASIK merupakan salah satu kampung yang sejak 2021 mendedikasikan untuk berkontribusi dalam pengurangan sampah yang dibuang ke TPA ngipik dengan cara masyarakatnya memilah sampah dan memanfaatkan sampah organik menjadi kompos. Sebelumnya masyarakat sudah diedukasi dalam penanganan sampah di kawasan, tidak main-main di kampung SIBA KLASIK terdapat Tim Penyuluh Zero Waste yang bertugas khusus mengingatkan masyarakat untuk selalu memilah sampah sejak dari rumah.
Dina Andriani salah satu anggota Tim Penyuluh Zero Waste mengatakan bahwa melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah penting dilakukan, “kami tidak lelah mengingatkan masyarakat SIBA KLASIK untuk selalu memilah sampah sejak dari rumah, karena itu adalah kunci agar sampah dapat dikelolah dan tidak berakhir di TPS sia-sia” jawab tegasnya.
Dina menambahkan bahwa di kampung SIBA KLASIK sudah tersedia fasilitas untuk mengelolah sampah salah satunya komposter, kami disini tidak kekurangan fasilitas untuk mengelolah sampah, saat ini SIBA KLASIK mempunyai 80 komposter biopori, 134 komposter mini dan 10 tong komposter, sehingga 60% timbulan sampah organik bisa kita olah sendiri dan tidak dibawa ke TPA ngipik, yang dibawa hanya timbulan sampah residu sekitar 20%” tambahnya
Tim Penyuluh Zero Waste di Kampung SIBA KLASIK juga aktif melakukan monitoring kepatuhan pemilahan sampah, menurut ketua RT.02 RW.05 Saifudin Efendi masyarakat sebagian besar masyarakat sudah patuh memilah, “jadi setelah melakukan monitoring pemilahan sampah, kami memperoleh data bahwa hampir 70% masyarakat di kampung SIBA KLASIK sudah patuh, data tersebut adalah data bulan februari 2023” imbuhnya.
Gambar 1 : Diagram Monitoring Kepatuhan Pemilahan Sampah SIBA KLASIK
Saifudin Efendi memberikan semangat kepada Tim Penyuluh Zero Waste agar terus mengedukasi masyakat supaya konsisten memilah sampah sehingga bisa berkontribusi dalam penyelesaian problem sampah di kabupaten Gresik, “saya sangat bangga dengan tim ini karena berhasil mengedukasi masyarakat bisa memilah sampah dengan baik Organik, Daur Ulang dan Residu semoga kampung SIBA KLASIK bisa berkontribusi dalam program Nawakarsa pak Bupati ya salah satunya Gresik Lestari supaya lingkungan bersih” jawabnya dengan semangat.
Gambar 2 : Aktivitas Tim Penyuluh Zero Waste Dalam Monitoring Pemilahan Sampah
Tim Penyuluh Zero Waste sendiri sebelumnya sudah disahkan berupa Surat Keputusan (SK) dari Lurah Sidokumpul, kec.Gresik, kab.Gresik yang khusus menugaskan sebagai tim edukasi pengelolaah sampah di kawasan kampung SIBA KLASIK.