Yayasan Ecological Observation and Wetland Conservations atau ECOTON menyelengarakan program pelatihan kepada siswa sekolah yang berada di DAS Brantas. Program bernama “Sekolah Alam Detektif Sungai 2024” ini diselenggarakan di kawasan suaka ikan kali Surabaya, INSPIRASI-ECOTON Desa Wringinanom, Gresik. Pada selasa (22/7) SMPN 3 Kota Mojokerto berkesempatan mengikuti kegiatan ini bersama 15 Siswa dan seorang guru pendamping. Mereka antusias mengikuti kegiatan antara lain mengenal Mikroplastik, Plankton, Biotilik dan vegetasi/pepohon di bantaran sungai.
- Pembelajaran tentang Biotilik : disini siswa diajarkan tentang keanekaragaman hayati dan serangga serta diajak praktek pemantauan kualitas air sungai dengan metode Biotilik.
- Pengenalan vegetasi/pepohonan di bantaran sungai : disini siswa diajak untuk melihat dan mengenal keanekaragaman hayati dan peran tanaman tersebut terhadap ekosistem sungai serta juga melakukan pemantauan prilaku manusia terhadap sungai.
- Pembelajaran tentang Plankton : disini siswa diajak untuk mengidentifikasi populasi plankton sebagai makanan ikan sekaligus indicator kualitas sungai.
- Pembelajaran tentang Mikroplastik : disini siswa diajak ke lapangan guna mengambil sampel untuk kemudian dibawah kel laboratorium ecoton untuk kemudian dilihat seberapa banyak polusi mikroplastik pada air sungai dan juga mengetahui tentang bahaya plastik sekali pakai.
Ibu Umi Koyimah, M.Pd.I Guru Pendamping SMPN 3 Kota Mojokerto yang sekaligus menjabat sebagai Pembina Sekolah Adiwiyata Kota Mojokerto memberikan apresiasi terhadap kegiatan Detektif Sungai Ini, dimana menurutnya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa.
‘’senang ya karena melalui kegiatan ini memberikan pengalaman berbeda dari apa yang biasa mereka dapatkan disekolah, dimana bukan hanya mendapatkan wawasan baru namun juga bisa praktek yang bersentuhan langsung dengan alam dan saya berharap setelah dari sini siswa dapat menularkan ilmunya pada siswa lain disekolah serta lingkungan tempat tinggal mereka’’, jelasnya.
Jasmine syahidah Al Qudsy salah satu peserta sekolah detektif sungai menyampaikan kesannya dimana kegiatan hari ini sangat menyenangkan dan bisa mendapatkan banyak pelajaran baru.
‘’saya itu kaget bisa menemukan plankton di sungai, dan lebih kaget lagi ternyata plastik itu tidak hilang tapi menjadi serpian kecil bernama mikroplastik dan itu berbahaya. Dan sungai itu haru banyak pohonnya supaya ikan bisa krasan tinggal di sungai bisa berteduh, seneng banget hari ini bisa bisa belajar serangga air dengan biotilik dan mendapatkan informasi tentang bahaya sampah plastik serta mikroplastik bagi lingkungan dan manusia’’, jelasnya
Sementara itu Koordinator program sekolah alam detektif sungai Tonis Afrianto menyampaikan bahwa program ini pada dasarnya bertujuan untuk memunculkan kepedulian siswa terhadap kondisi sungai yang kotor.
‘’melalui program ini kami ingin siswa menjadi kritis serta berperan aktif dan berani menyampaikan pendapat terkait bahaya sampah plastik sekali pakai kepada teman, keluarga, dan pemerintah dan tujuan selanjutnya adalah menciptakan komunikasi antara guru dan siswa untuk ikut serta melatih kemampuan siswa dalam menuangkan gagasan dan ide dari hasil pengamatan melalui tulisan dan gambar untuk kemudian berlanjut menjadi aksi nyata’’ terangnya.
Tonis juga menambahkan bahwa kegiatan sekolah alam detektif sungai ini merupakan kerjasama antara ECOTON, Grab Indonesia dan BenihBaik.com dalam rangka pelibatan anak-anak untuk mengenali isu lingkungan hidup dan menyumbang ide serta gagasan. Kegiatan ini akan berlansung dari bulan juli – Nopember 2024.