Ecoton.or.id – Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Malikussaleh(Mapala Unimal), Lhokseumawe kolaborasi dengan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menggelar Ekspedisi Jambo Aye pada 5 Juni 2022. Ekspedisi adalah sebuah kegiatan perjalanan untuk penelitian ilmiah di suatu daerah yang kurang dikenal. Kegiatan itu diadakan dalam rangka memperingatan Hari lingkungan Hidup.
“Kegiatan ekspedisi dimulai dari Bendungan Jambo Aye di Langkahan, Aceh Utara, kemudian dilanjutkan ke Jembatan perbatasan antara Aceh utara dan Aceh Timur dan berakhir di Waduk Lhokseumawe,” ujar Ketua Tim Ekspedisi Mapala Unimal Muhammad Ryanda dalam siaran pers, Selasa (7/6/2022).
Dalam ekspedisi tersebut kata Muhammad mahasiswa Unimal bersama peneliti Tim Ekspedisi Nusantara melakukan deteksi kualitas air Sungai Jambo Aye di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur dandi Lhokseumawe.
“Hasil penelitian, kondisi air sungai Jambo Aye telah tercemar mikroplastik, kadar khlorin bebas, phospat dan logam berat Mn dan Cu yang tinggi diatas baku mutu Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2022,” ujar Muhammad.
Tim ekspedisi Jambo Aye mengukur parameter fisika kimia seperti kandungan Oksigen terlarut dalam air, pH, Suhu, kadar ion, khlorin, phospat, logam berat tembaga, besi dan mangan.
“Selain meneliti kualitas fisika kimia, kami juga menguji kandungan mikroplastik dalam air sungai,” ujar Muhammad Ryanda.
Tujuan ekspedisi ini mengetahui kesehatan sungai Jambo Aye yang merupakan sungai strategis nasional.
Sementara itu Peneliti Tim Ekspedisi Nusantara Prigi Arisandi dalam siaran pers yang menyebutkan, keberadaan mikroplastik di Jambo Aye tidak mengherankan karena banyaknya dijumpai timbulan sampah liar di sepanjang saluran air.
“Sampah plastik tak terkelola dengan baik, tidak ada tempat sampah yang memadai sehingga warga buang sampahnya kesungai,” ungkap mantan Jurnalis Surya Jawa Timur tersebut.
Ketua tim ekspedisi sungai Nusantara ini menjelaskan sampah plastik yang dibuang sembarangan akan terpecah menjadi mikroplastik.
Disebutkan, hasil pengamatan sementara dengan cara cepat (rapid test microplastic) dengan menggunakan mikroplastik portable pembesaran 100 kali ditemukan 60 partikel mikroplastik dalam 100 liter air yang diambil di Bendungan JamboAye di Kecamatan Langkahan Aceh Utara.
“Temuan ini tidak mengherankan karena dari pemantauan tim ekspedisi Jambo Aye ditemukan banyak timbunan sampah di tepi sungai dan perilaku warga yang membuang sampah plastik di saluran air,” pungkas Lulusan Magister Biologi Universitas Airlangga Surabaya tersebut.