Desa Anrang Deklarasikan Kampung Merdeka Sampah, Punya Banyak Terobosan Perangi Sampah Plastik

Bulukumba (5/3) – Komitmen Desa Anrang dalam mengatasi persoalan sampah semakin nyata. Kepala Desa Anrang, Ismail, mengajak warganya untuk melakukan aksi bersih-bersih sampah di sepanjang jalan desa pada Februari 2025 lalu. Tak hanya itu, Ismail juga mengalokasikan sebagian anggaran Dana Desa untuk pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

Aksi bersih-bersih ini merupakan tindak lanjut dari deklarasi Kampung Merdeka Sampah yang digelar dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 di Pelabuhan Leppe pada 21 Februari 2025. Ismail mengungkapkan bahwa sampah yang dikumpulkan mayoritas berasal dari saluran air yang tersumbat akibat kebiasaan warga membuang sampah sembarangan.

Warga bersihkan lingkungan sebagai tindak lanjut deklarasi Kampung Merdeka Sampah saat peringatan HPSN 2025 di Pelabuhan Leppe (Foto: Ecoton, 2025)

“Kami ingin mewujudkan desa yang benar-benar bersih dari sampah. Deklarasi ini bukan hanya seremonial, tapi kami tindak lanjuti dengan aksi nyata,” ujar Ismail.

Dalam aksi yang berlangsung selama dua hari, warga berhasil mengumpulkan 3,9 kwintal sampah. Setelah dilakukan pemilahan oleh Komunitas Merdeka Sampah Desa Anrang, ditemukan bahwa 169,8 kg merupakan sampah yang masih bisa didaur ulang, sementara 236 kg merupakan sampah residu yang tidak dapat dimanfaatkan kembali.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bulukumba, Andi Uke Permatasari, menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap upaya pengurangan sampah di Desa Anrang. “Sampah residu yang sudah dipisahkan akan kami angkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bulukumba, sementara sampah daur ulang akan dikelola oleh bank sampah desa,” ujar Andi Uke pada Selasa, 4 Maret 2025, di kantor DLHK Bulukumba.

Warga yang melakukan aksi bersih bersih berhasil mengumpulkan 3,9 kwintal sampah. Setelah dipilah, 169,8 kg dapat didaur ulang, sementara 236 kg merupakan sampah residu (Foto: Ecoton, 2025)

Rosmaeni (51), Ketua Komunitas Merdeka Sampah Desa Anrang, menyebut bahwa mayoritas sampah yang ditemukan adalah sachet makanan. Ia menyambut baik kegiatan ini karena berhasil meningkatkan kesadaran warga akan bahaya sampah dan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. “Saya berharap desa kami benar-benar menjadi kampung yang merdeka dari sampah,” ungkap Rosmaeni dengan antusias.

Firly Mas’ulatul Jannah dari Ecoton yang turut mendampingi program ini menambahkan bahwa Desa Anrang tak hanya mengandalkan bank sampah dalam mengelola sampah, tetapi juga telah mendirikan toko isi ulang (refill station) bersama Komunitas Merdeka Sampah.

“Toko refill ini bertujuan untuk mengurangi sampah sachet yang selama ini banyak mencemari lingkungan,” jelas Firly.

Dengan upaya berkelanjutan ini, Desa Anrang optimistis dapat menjadi contoh desa bebas sampah di Kabupaten Bulukumba. Deklarasi Kampung Merdeka Sampah bukan sekadar wacana, melainkan langkah konkret menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat. (*)

Related Posts

Leave a Reply

About Us

Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation) is a foundation focused on the conservation of river ecosystems and wetlands in Indonesia. We conduct scientific research, environmental education, and awareness campaigns to improve water quality and protect biodiversity.

Recent Articles

BBWS Brantas Mlempem, Biang Kerok Maraknya Bangunan di Bantaran Sungai
March 19, 2025
Tanah Bantaran Dicaplok, Ecoton Surati Bupati, DPRD dan BPN Kabupaten Gresik
March 19, 2025
Commemorating HPSN 2025, SIBA KLASIK Village Launches Zero Waste Tour Programme
February 21, 2025