Minggu pagi (16/7) sekitar 150 relawan melakukan aksi bersih-bersih pantai Klatak, jalan pantai waru doyong Klatak, soireng, keboireng, besuki, Kabupaten Tulungungagung. Kegiatan ini bagian dari peringatan anniversary ke-4 FUGANA (Forum Tanggap Bencana).
Tito Konsina Putra ketua pelaksana kegiatan mengungkapkan bahwa antusiasme peringatan tahun ini cukup tinggi, yang berangkat dari kepedulian teman-teman terhadap masalah sampah. Ia juga berharap dengan dari aksi ini, kita semua relawan bisa merefleksikan kehidupan selaras dengan alam di kemudian hari. Apa yang dilakukan ini bisa menjadi kebaikan di kemudian hari.
Dalam rangkaian kegiatan ini juga dilakukan kegiatan nobar dan diskusi di sabtu malam, yang membahas tentang permasalahan samah plastik. Minggu pagi kita melakukan kegiatan bersih pantai, pelatihan MFR (Medical First Rescue) oleh LMI, dan Brand Audit yang di fasilitatori oleh Yayasan Ecoton.
Rafika, kepala laboratorium Ecoton meyampaikan bahwa relawan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 20 karung dengan berat total sekitar 100 Kg. Saat melakukan clean up, kami juga menemukan sachet sabun yang di produksi tahun 90 an, plastik sachet tersebut tertimbun di sedimen pesisir pantai. Juga ditemukan sampah sampah plastik yang tertimbun di bawah batu dan sedimen pantai dengan berbagai plastik. Sampah plastik tersebut salah satunya dihasilkan dari kegiatan wisatawan pantai, yang masih membuang sampah sembarangan. Banyaknya sampah plastik yang digunakan oleh pengunjung, menyebabkan tempat sampah dibeberapa spot meluap sampai tercecer ke lingkungan. Sampah plastik tersebut nantinya dapat terdegradasi menjadi potongan potongan plastik mikro atau disebut mikroplastik.
Dapat kita ketahui bahwa sampah yang mendominasi adalah kemasan sampah plastik sekali pakai seperti: plastik sachet makanan dan minuman, sachet sabun, sedotan, Styrofoam, botol plastik, kain dan peralatan makan seperti sendok dan garpu plastik sekali pakai.
Dalam kegiatan ini Relawan juga melakukan kegiatan brand audit atau audit merek sampah yang sudah dikumpulkan, Kegiatan ini untuk mengetahui produsen mana saja yang mencemari pantai Klatak, Hasil dari brand audit ini sebagai tindak lanjut advokasi ke beberapa produsen yang telah mencemari Pantai ini, Sementara itu, hasil brand audit Sampah menunjukkan terdapat 5 Besar Produsen yang paling banyak ditemukan yaitu: Unilever 38%, Wings 29%, indofood 5,7%, P&G 5.1% dan Santos Jaya 3%. Kelima produsen tersebut mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola kemasan dan/atau barang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam,seperti yang diamanatkan dalam pasal 15 UU 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
Harun Koordinator Aliansi Lereng Wilis Indonesia (ALWI) yang turut tergabung dalam kegiatan ini menekankan bahwa sampahmu adalah tanggung jawabmu. Sampah-sampah yang kita temukan ini juga bagian dari tanggung jawab kita, pemerintah dan perusahaan. Oleh karena itu kita harus berkolaborasi dengan semua instansi untuk mewujudkan lingkungan hidup yang bersih dan sehat.