Gangguan Sel Imun Otak Akibat Mikroplastik, Ecoton Desak Pemerintah Kendalikan Sumber Mikroplastik di Udara

Mikroplastik telah ditemukan di udara dan banyak terakumulasi di otak manusia (Foto: Ecoton, 2025)
  • Mikroplastik ditemukan pada sel imun dalam otak, menunjukkan tubuh mengenali mikroplastik sebagai partikel asing
  • Akumulasi mikroplastik dalam sel Imun meningkatkan potensi terjadinya neuroinflamasi(peradangan) respons terhadap partikel asing.
  • Mikroplastik di Otak bisa masuk melalui saluran pernafasan
  • Udara di Jawa Timur mengandung Mikroplastik tertinggi di Gresik 141 partikel/2 jam, sedangkan kedua Sidoarjo 50 partikel/2 jam, Jombang 16 partikel/2jam , Surabaya 13partikel/2 jam, Mojokerto 12partikel/2 jam)

Gresik (4/6) – Peringatan hari lingkungan hidup Global, 5 Juni 2025 mengangkat tema Ending plastic Pollution atau Akhiri polusi plastik. Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) mengkhawatirkan lambannya Pemerintah dalam mengendalikan polusi Mikroplastik di Udara. “ Saat ini kondisi kontaminasi mikroplastik di Udara menjadi salah satu sumber utama masuknya mikroplastik kedalam tubuh Manusia” ungkap Alaika Rahmatullah, lebih lanjut Koordinator Pendidikan dan kampanye Ecoton menyebutkan bahwa dalam tubuh Manusia saat ini telah terpapar mikroplastik. Paparan kontinyu mikroplastik terutama melalui inhalasi atau saluran pernafasan.Manusia menghirup mikroplastik 0,1 – 5 gram/minggu.

Aktivis ecoton serukan udara kita penuh mikroplastik, perlu penguatan peraturan untuk mencegah pembakaran sampah (Foto: Ecoton, 2025)

Temuan terbaru menunjukkan bahwa akumulasi mikroplastik dalam otak manusia akan memicu  gangguan neuroimflamasi dan autoimun. Jaringan otak mengandung proporsi polietilena yang lebih tinggi dibandingkan komposisi plastik di hati atau ginjal, sifat Mikroplastik otak yang terisolasi, yang sebagian besar hadir sebagai fragmen seperti pecahan skala nano. Mengendap di dinding serebrovaskular dan sel imun. Riset Bioaccumulation of microplastics in decedent human brains (Bioakumulasi mikroplastik di otak manusia yang telah meninggal) di Meksiko pada tahun 2025 Peneliti  Alexander J. Nihart DKK. “keberadaan polietilen dalam otak harus menjadi peringatan keras bagi masyarakat Indonesia, karena selama ini penduduk Indonesia mengkonsumsi mikroplastik 15 gram/bulan, temuan ini menempatkan penduduk Indonesia sebagai manusia dunia yang paling banyak mengkonsumsi mikroplastik” ungkap Alaika, lebih lanjut Alumni Biologi UIN Malang ini menjelaskan bahwa Plastik jenis polietilen umumnya berasal dari botol air minum dalam kemasan.

Udara 6 Desa di Sidoarjo Terkontaminasi mikroplastik
Ecoton pada Mei 2025 melakukan uji mikroplastik di udara 6 desa. mendapati 6 daerah di Sidoarjo (Desa Tropodo, Kec. Wonoayu, Kec. Waru, Kec. Sepanjang, Kec. Sukodono, dan Alun-alun Sidoarjo) positif terdapat mikroplastik di udara dengan jenis fiber, fragmen dan filamen. Total sebanyak 172 partikel mikroplastik ditemukan di ke-6 daerah tersebut. Pada area pabrik tahu Desa Tropodo sendiri ditemukan 13 fiber dan 12 filamen. Sementara itu kelimpahan tertinggi berada di Kecamatan Wonoayu yang berjarak +- 3 km dari Desa Tropodo dengan jumlah 65 partikel/3 jam.

Data Mikroplastik Udara di Kabupaten Sidoarjo (Sumber: Ecoton, 2025)

Pada Pebruari 2025 Ecoton melakukan Penelitian Mikroplastik udara dengan memasang cawan petri di 9 lokasi di 3 Kecamatan di Gresik dan Menemukan kadar mikroplastik 141 partikel/2 jam di Pasar benjeng, Kecamatan Benjeng Gresik

Data Mikroplastik Udara di Kabupaten Gresik (Sumber: Ecoton, 2025)

Keberadaan mikroplastik di udara disebabkan oleh

  1. 57% penduduk Jawa Timur Kebiasaan membakar sampah plastik, proses pembakaran ini menghasilkan gas dan sebaran partikel mikroplastik keudara
  2. Gesekan ban kendaraan bemotor dengan jalan dan gesekan alas kaki (sepatu dan sandal)
  3. Sistem pembuangan sampah Open dumping dan open burning
  4. Industri daur ulang plastik
  5. Penggunaan produk rumah tangga dan personal care
  6. Sampah plastik yang tak terkelola terpecah menjadi mikroplastik
  7. Pakaian/tekstil polyester

Ancaman serius mikroplastik di udara berdampak serius pada kesehatan manusia, maka dalam rangka ending plastic pollution Ecoton mendesak Pemerintah untuk

  1. Menegakkan hukum larangan pembakaran sampah plastik
  2. Tidak menerapkan pengolahan sampah dengan menggunakan panas/pembakaran
  3. Mengendalikan sumber-sumber mikroplastik diudara
  4. Menetapkan baku mutu mikroplastik di lingkungan dan dalam seafood

Related Posts

Leave a Reply

About Us

Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation) is a foundation focused on the conservation of river ecosystems and wetlands in Indonesia. We conduct scientific research, environmental education, and awareness campaigns to improve water quality and protect biodiversity.

Recent Articles

Pemuda India Kampanye “Selamatkan Tanah” dengan Bersepeda Keliling Dunia dan Singgah di Ecoton
June 11, 2025
SDIT Al Huda Pulau Bawean Sukseskan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 Melalui Perayaan Hari Raya Idul Adha Bebas Kresek
June 10, 2025
SDIT Al Huda Pulau Bawean Gelar Zero Waste Tour di Gresik
May 31, 2025