Surabaya (18/7) – Lebih dari 100 orang terlibat dalam aksi “Bersih Pesisir Pantai” yang digelar pada Jumat, 18 Juli 2025 di Pesisir Pantai Kenjeran, Surabaya, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 orang yang terdiri dari masyarakat pesisir, Pelindo, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), dan lembaga lingkungan ECOTON. Dengan semangat gotong royong, para peserta bahu-membahu membersihkan pesisir pantai dari tumpukan sampah yang selama ini mencemari kawasan tersebut. Dari kegiatan ini, terkumpul sebanyak 945,9 kg sampah, dengan jenis sampah terbanyak berupa limbah kain dan kemasan sachet.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum bersih-bersih, tetapi juga menjadi ajang edukasi tentang pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya. Para peserta dibekali pemahaman tentang jenis-jenis sampah organik, anorganik, dan residu, serta bagaimana memilah dan menanganinya dengan benar. Edukasi ini menjadi langkah awal untuk membangun kebiasaan baru di tengah masyarakat pesisir, khususnya dalam mengurangi pencemaran laut.

Kondisi laut yang semakin dipenuhi sampah juga dirasakan langsung oleh masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut. Pak Maula, salah satu nelayan yang turut serta dalam kegiatan ini, menyampaikan keprihatinannya. *“Saat ini, sampah itu semakin banyak di laut, kalau penurunan ikan itu ya pasti,”* tuturnya. Ia berharap ada perubahan nyata dalam perilaku buang sampah dan dukungan dari berbagai pihak untuk menjaga laut tetap bersih.
Temuan sampah kain dan sachet menunjukkan bahwa jenis limbah rumah tangga masih menjadi masalah utama di kawasan pesisir. Sampah jenis ini cenderung sulit terurai dan sering kali berakhir di laut, mengancam keberlangsungan ekosistem laut dan kehidupan para nelayan. Karena itu, selain membersihkan, aksi ini juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam penggunaan produk harian dan mengurangi ketergantungan pada kemasan sekali pakai.

Melalui aksi “Bersih Pesisir Pantai” ini, penyelenggara berharap dapat menumbuhkan kesadaran dan aksi kolektif untuk menjaga pesisir dari pencemaran. Kegiatan ini menjadi contoh kolaborasi antara masyarakat, sektor swasta, lembaga sosial, dan organisasi lingkungan yang bersama-sama mendorong perubahan menuju pesisir Kenjeran yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. (*)