Selamatkan Laut dari sampah Plastik
Permasalahn sampah plastik yang mencemari lautan sampai saat ini masih sulit teratasi. Keberadaan sampah plastik di laut dapat mengancam ekosistem laut. Tidak hanya berdampak pada keselamatan dan kesehatan hewan laut, tetapijuga kesehatan dan ekonomi bagi manuasia.
Indonesia masuk lima besar dalam daftar sengara dengan polusi sampah lastik di laut terbesar di dunia. Indonesia menumbang sampah plastik di lau sebanyak 1,29 juta ton/tahun. Hal ini juga disebabkan bebrapa hambatan seperti komunitas daur ulang plastik yang mash bersifat informal,kurangnya penanganan sampah plastik, dan kurangnya implementasi kebijakan
Kegiatan pembangunan penduduk di DAS dapat berdampak pada kualitas air. Apalagi bahan berbahaya terlarut yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut akan berdampak negatif bagi kehidupan dan kesehatan manusia yang memanfaatkan air sungai sebagai sumber air. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2016, dilaporkan setiap tahun kondisi kualitas air sungai Indonesia mengalami penurunan. Data terakhir yang diperbarui oleh Bappenas melaporkan pada tahun 2021 bahwa air permukaan termasuk sungai telah tercemar berat. Pencemaran tersebut disebabkan oleh 3 sumber utama; limbah domestik, pertanian, dan industri. Kehidupan setiap orang dipengaruhi oleh kualitas air dan akses terhadap air bersih.
Di banyak negara, air minum dan rekreasi dipantau oleh pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. Namun, organisasi-organisasi ini tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memantau kualitas air di setiap sungai dan Daerah Aliran Sungai. Itulah mengapa ilmu masyarakat (Citizen Science) yang bersedia secara sukarela adalah aset berharga untuk kolaborasi terbuka dengan lembaga pemerintah dalam membantu menjaga standar kualitas air secara biologi, kimia dan fisika.
In Expedition 3 Rivers 2021, ECOTON found that rivers in Indonesia have been contaminated with Microplastic Particles (MP). The main rivers in Java, such as the Brantas River, Bengawan Solo, Ciliwung, Citarum, and Ciujung have been contaminated with 62-198 MP/100L. Moreover, fish in these rivers are one of the living things that are very often exposed to microplastics, in the Brantas River it has been identified that there are 42 MP/fish, Bengawan Solo River 20 MP/fish and Citarum River 68 MP/fish. In fact, ECOTON’s findings reporting that Tilapia’s gut in Bengawan Solo River is quite high of microplastic and it is be worrying if consumed.
The Nusantara River Volunteer Community formed by ECOTON also found microplastic contamination in rivers outside Java, such as in Lampung it was found 97 MP/100L, Ternate 82 MP/100L, East Nusa Tenggara (NTT) 122 MP/100L and Pontianak 124 MP/ 100L.
BIOTILIK berasal dari kata ‘Bio’ yang berarti biota, dan ‘Tilik’ berarti mengamati dengan teliti, sehingga BIOTILIK adalah pemantauan lingkungan menggunakan indikator biota, sinonim dengan istilah biomonitoring. BIOTILIK juga merupakan singkatan dari BIOta TIdak bertuLang belakang Indikator Kualitas air yaitu makroinvertebrata bentos, misalnya serangga air, kepiting, udang, siput, dan cacing. BIOTILIK telah
diterapkan di DAS Brantas untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat, khususnya generasi muda, agar berpartisipasi menjaga kelestarian ekosistem sungai.
Kondisi kerusakan sungai semakin meningkat karena tingginya tekanan lingkungan daerah aliran sungai (DAS) akibat berkurangnya daerah resapan air dan bantaran sungai, serta eksploitasi sumber daya alam yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan.
BIOTILIK comes from word “Bio” which means biota, and “Tilik” means careful observaon. It is an environmental monitoring method using river biota indicator which is related with biological monitoring. Most of the biota observed was macroinvertebrates such as aquac insects, crabs, shrimp, snails, and worms. This acvity should be done during dry season, when the river water discharge is stable and not too heavy. BIOTILIK has been implemented in the Brantas watershed to raise awareness and concern of community to
parcipate in preserving the river ecosystem.
River damage condion already increases in the Watershed (DAS) due to reduced water catchment areas and riverbanks, polluon and exploitaon of natural resources that do not pay aenon from carrying environment capacity. Through BIOTILIK’s observaon result, it provides an indicaon of unbalancing environmental in the river ecosystem, so that necessary countermeasures can be determined.
Dalam proses pendirian sebuah komunitas, yang perlu dilakukan pada untuk pertama kalinya adalah menentukan visi dan misi komunitas. Proses ini penting untuk menentukan arah gerak komunitas ke depan. Jika diartikan secara singkat, visi adalah impian atau cita-cita yang ingin diwujudkan oleh komunitas. Sementara misi adalah langkah-langkah yang ditentukan komunitas untuk mewujudkan visi di masa depan.
Setelah proses penentuan visi dan misi terbentuk, selanjutnya adalah membentuk struktur komunitas. Struktur komunitas yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan lain-lain.
Sungai Brantas adalah sungai terbesar kedua di Pulau Jawa dan terpanjang yang ada di provins i Jawa Timur , dengan panjang 3200 km dan daerah ali ran seluas seki tar 12.000 km2 yang mencakup kurang lebih 25% luas provins i Jawa Timur yang melewat i 17 wilayah kota/kabupaten Jawa Timur . Sungai Brantas mempunyai
fungs i vi tal bagi masyarakat jawa t imur , yai tu sebagai bahan baku ai r terbesar untuk P D AM.
Keberadaannya yang sangat pent ing ter sebut , per lu adanya peles tar ian ekosistem sungai brantas termasuk kuali tas ai r nya. Salah satu sosok yang dekat dan dapat berperan dalam aks i peles tar ian Sungai Brantas adalah perempuan. Peran perempuan dalam peles tar ian sungai brantas sangat pent ing mengingat perempuan adalah pengguna air utama dalam rumah tangga termasuk bahan baku air minum.